Kamis, 27 Mei 2010

Reviue Pelaksanaan Kegiatan BLM Siklus III DIPA 2009 PNPM-DTK KAB. SANGGAU


Reviue Musyawarah Sektor Swasta I
1. Kurang Optimalnya usulan PSS di danai dari DIPA 2010
a. Kegiatan yang didanai di Aspek Bidang Infrastruktur
sifatnya hanya mendukung PSS, (contoh : Jalan dan Jembatan) tapi
bukan usulan murni PSS
b. Masih banyak usulan / gagasan kegiatan yang belum didanai tapi
dianggap sangat mendesak
2. Alokasi Dana BLM Kabupaten Sanggau DIPA 2009 Siklus III
a. Bidang Kesehatan Rp. 417.896.450 atau 40%
b. Bidang Pendidikan Rp. 381.000.000 atau 36%
c. Bidang Infrastruktur Rp. 255.368.800 atau 24%
d. Bidang PSS Rp. 0 atau 0%
3. Kompilasi Gagasan dari Pengembangan Sektor Swasta Kabupaten Sanggau
a. Aspek Infrastruktur
i. JUT
ii. Irigasi
iii. Peningkatan jalan poros
iv. Penambahan lokasi pasar
v. Pipa pengaliran air untuk kolam ikan
vi. Kotak pembibitan ikan
vii. Alat pengering padi
viii. Hand mangle
ix. Pembuatan pasar
x. Alat penggiling
b. Aspek Pemasaran
i. Informasi jaringan pemasaran
ii. Standarisasi harga produk
iii. Standarisasi mutu produk
iv. Stabilitas pasokan produk pertanian
v. Aktifasi KUD sebagai sarana pemasaran
vi. Promosi
c. Aspek Pengembangan SDM
i. Pelatihan kewirausahaan untuk masyarakat
ii. Pelatihan teknologi tepat guna untuk masyarakat
iii. Pelatihan kepada masyarakat pembuatan produk yang memiliki
nilai ekonomis
d. Apek Permodalan
i. Adanya kemudahan akses kredit bagi masyarakat
ii. Informasi lembaga pemberi kredit bagi masyarakat
iii. Informasi bantuan kredit untuk masyarakat
iv. Informasi persyaratan penyaluran kredit masyarakat
e. Aspek Regulasi
i. Penyederhanaan urusan perizinan
ii. Perda tentang penguntan
iii. Peraturan mempermudah izin usaha
iv. Sosialisasi Perda
v. Biaya pembuatan izin usaha murah
4. Komoditi Unggulan Kabupaten Sanggau
a. KARET
b. KELAPA
c. SAWIT
d. PERDAGANGAN
e. KAKAO
f. LADA
g. KOPI
h. PADI
i. PETERNAKAN
i. SAPI, KAMBING, BABI
ii. AYAM, ITIK
iii. KOLAM IKAN
iv. PAGONG
v. KERAMBA
5. Perkembangan Kegiatan Ekonomi Kabupaten Sanggau
PDRB tahun 2007 Rp. 3.874.423,69
tahun 2006 Rp. 3.561.114,25
tahun 2005 Rp. 2.914.066,64
6. Persentase PDRB Kab. Sanggau Tahun 2007
Sektor Pertanian 38,18%
Sektor Industri 28,75%
Sektor Perdanganan 15,41%
Sektor Bangunan 3,75%
Sektor Keuangan 2,57%
sektor Angkutan 2,36%
Sektor Pertambangan 1,12%
Sektor Gas, Air Minum 0,25%
Sektor Jasa 7,61%
7. Angkatan Kerja
Dilihat hasil Survei Angkatan Kerja Nasional, jumlah penduduk berumur
sepuluh tahun ke atas yang bekerja pada beberapa lapangan usaha sebanyak
194.578 jiwa. Lapangan usaha yang paling banyak digeluti masih pada
sektor pertanian yang mencapai 80.37%, kemudian sektor perdagangan 7.35%,
jasa 5.76%, sedangkan sektor industri pengolahan sekitar 1.93% .
Berdasarkan data diatas maka ada beberapa kegiatan yang direkomendasikan oleh PSS untuk didanai DIPA 2010 Kab. Sanggau
• Kegiatan di Sektor Pertanian
1. Pemberdayaan Masyarakat dengan Penguatan Modal Usaha (Memfasiliatsi
Lembaga /Pemilik Modal dengan Masyarakat Petani)
2. Peningkatan Produktifitas Masyarakat dengan Kewirausahaan

Hasil MSS 1 Kabupaten Sanggau Porgram P2DTK

Dari hasil Musyawarah Sektor Swasta 1(MSS 1) yang dilaksanakan di Kabupaten Sanggau ada beberapa permasalahan yang segera ditindak lanjuti oleh Forum Sektor Swasta (FSS). Seperti :
1. Permodalan
2. Perbaikan sarana dan prasarana
3. Tersedian Bibit unggul kurang
4. Alat Pengolah tanah kurang memadai
5. Prosedur Pemberian Kredit yang dianggap menyulitkan
6. Keterampilan petani kurang
7. Harga produk pertanian yang tidak stabil
8. Ketersedian pupuk sangat minim
Identifikasi permasalahan ini di dapat dari hasil FGD di 9 Kecamatan dan MSS 1 di Kabuapten Sanggau, yang mewakili para petani dan peternak yang ada di masing-masing kecamatan. Sesuai dengan Komoditi Unggulan yang dimiliki masing-masing Kecamatan; Komoditi tersebut adalah :
1. Karet
2. Kelapa
3. Sawit
4. Pedangan dan Rumah Makan
5. Kakao
6. Lada
7. Kopi
8. Padi
9. Ternak (Sapi, kambing, Babi dll)
10. Ternak (Ayam dan Itik dll)
11. Kolam Ikan
12. Pagong
13. Keramba
Kegiatan yang memungkinkan untuk dilakukan dan dianggap mendesak yaitu kegiatan memfasilitasi antara pemilik modal dalam hal ini lembaga atau perorangan, swasta dan pemerintah dengan pihak pentani dalam pengembangan usaha. Hal ini dinilai sangat mendesak untuk segera di lakukan karena selama ini banyak permasalahan yang timbul di tingkat petani akibat tidak memiliki modal untuk mengembangkan usaha/kurangnya informasi mengenai lembaga keuangan dan prosedur peminjaman dana. Dan hal ini berdampak pada menurunnya produktifitas petani, sehingga ini akan berpengaruh pada tingkat pendapatan petani. Dan berpengaruh buruk pada Pengembangan Sector Swasta.
Dan kegiatan ini direncanakan akan di laksanakan pada 2010 dengan menggunakan Dana Anggaran tahun 2010.